Beranda Berita Nasional Harga Jual Cabe Rawit di Tingkat Petani Panawangan Ciamis Tembus Rp 45...

Harga Jual Cabe Rawit di Tingkat Petani Panawangan Ciamis Tembus Rp 45 Ribu/Kg

Cabe-Rawit-Hijau.jpg

harapanrakyat.com,- Harga jual cabe rawit hijau dan merah dalam dua pekan terakhir ini di tingkat petani yang berada di Desa Mekarbuana, Panawangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terus mengalami peningkatan. Cabe rawit yang biasanya Rp 35.000 per kilogram, saat ini tembus mencapai Rp 45.000.

Sejumlah petani cabe rawit di Dusun Cogreg, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis mengatakan, harga jual cabe rawit hijau dan merah terus merangkak naik. Kenaikan harga terjadi dua pekan terakhir, tepatnya mulai Natal dan tahun baru.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

“Ya, harga cabe rawit hijau maupun merah yang biasanya 35 ribu rupiah per kilogram, sekarang sudah tembus 45 ribu rupiah per kilogramnya. Jadi setiap 1 kilogram naiknya mencapai 10 ribu rupiah,” tutur Usep, salah seorang petani cabe rawit di Dusun Cogreg kepada harapanrakyat.com, Rabu (04/01/2023).

Baca Juga: Batasi Pestisida Kimia, Poktan Wibawa Mukti 2 Kawali Ciamis Ikuti Pembinaan

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Ia juga mengatakan, fluktuatif harga pada komoditi sayuran memang biasa terjadi. Usep pun berharap semua komoditas hasil produksi petani bisa selamanya stabil. Agar para petani lebih semangat dan bergairah.

Sementara itu, Yaya, petani lainnya menyebutkan, harga cabe-cabean saat ini memang semakin pedas. Berbeda dengan harga bawang merah.

Di tengah komoditi yang lainnya merangkak naik, harga jual bawang merah malah melempem. Harga jual di tingkat petani hanya tembus Rp12.000 per kilogramnya.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

“Kenaikan harga pada cabe rawit tentunya membuat petani bergairah. Sementara, anjloknya harga bawang merah membuat petani bersedih. Terlebih tingginya intensitas hujan berdampak pada hasil produksi,” ungkap Yaya. (Dji/R3/HR-Online/Editor-Eva)