harapanrakyat.com,- Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjar, Jawa Barat, menyebut hasil produksi panen padi pada tahun 2022 ini cukup maksimal bahkan mencapai 43 ribu ton lebih.
Serangan hama wereng akibat kurangnya pasokan air imbas perbaikan saluran irigasi proyek BBWS di area persawahan Kecamatan Pataruman dan Langensari beberapa waktu lalu tidak berdampak signifikan pada hasil panen.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjar, Yoyon Cuhyon melalui Kabid. Pertanian Yeti Sukmayati, mengatakan, hasil panen padi tahun 2022 sampai pertengahan bulan Desember ini mencapai 43.437 ton.
Produktifitas per hektarnya mencapai 63,54 kuintal dengan rata-rata masa panen 2-3 kali dalam satu tahun. Adapun luas lahan garapan yang dipanen yaitu 6.521 hektar. Sedangkan luas area persawahan yang ada di Banjar yaitu 3.311 hektar.
“Total produksi satu tahun semua hasil panen padi di Banjar satu tahun sampai pertengahan Desember 43.437 ton dengan luas lahan yang dipanen 6.521 hektar,” kata Yeti kepada harapanrakyat.com, Rabu (20/12/2022).
Baca Juga: Terbatas Anggaran, Obwis Situ Leutik Banjar Belum Bisa Tambah Fasilitas Baru
Lanjutnya menjelaskan, jumlah produksi padi tersebut menurutnya tidak jauh berbeda dengan hasil produksi panen padi pada tahun 2021. Saat itu berdasarkan data sampai akhir bulan Desember 2021 mencapai sebanyak 43.806 ton.
Ditanya terkait dampak serangan hama wereng akibat kurangnya pasokan air imbas perbaikan saluran irigasi proyek BBWS di area persawahan Kecamatan Pataruman dan Langensari beberapa waktu lalu, Yeti mengatakan, hal itu tidak begitu berdampak signifikan pada hasil panen.
“Hasil panen kita sekarang selisihnya tidak jauh dengan hasil panen tahun lalu. Itu data penghitungan pada pertengahan bulan Desember,” kata Yeti.
“Jadi, masih ada hasil panen yang belum masuk karena untuk penghitungan sampai akhir bulan Desember mendatang,” katanya menambahkan.
Hasil Panen Padi di Kota Banjar Melimpah, Stok Beras Surplus
Lebih lanjut ia mengatakan, dari jumlah hasil produksi panen padi (gabah) di tahun 2022 sebanyak 43.437 ton tersebut jika dikonversikan ke dalam bentuk beras menjadi 27.847 ton beras atau sekitar 64,1 persen dari total hasil panen.
Sedangkan kebutuhan beras di Banjar dalam satu tahun yaitu 17.861 ton. Sehingga untuk ketersediaan beras pada tahun depan masih surplus hampir 10 ribu ton. Tepatnya 9.986 ton dan itu bisa mencukupi kebutuhan beras selama 6-7 bulan.
“Biasanya jika dikonversikan dari gabah ke beras itu sekitar 64,1 persen dari total hasil panen atu 27.847 ton beras. Sedangkan kebutuhan di Banjar satu tahun itu mencapai 17.861 ton. Artinya ketersediaan beras kita surplus,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)