KBRN, Bekasi: Pasca bentrokan dua ormas, ratusan mahasiswa Universitas Krisnadwipayana menggelar seruan aksi damai dengan menggunakan dresscode hitam, Jumat (3/9/2021).
Presiden Mahasiswa Universitas Krisnadwipayana, Dwiki Hendra Saputra mengatakan, tujuan aksi seruan damai ini dilakukan untuk mengecam adanya tindakan premanisme yang dilakukan oleh oknum luar setelah kejadian bentrokan dua ormas yang dilakukan oleh kubu Banten dan Ambon pada Selasa (31/8/2021).
Rencananya, aksi digelar pada titik kumpul di belakang Fakultas Teknik, dengan jumlah 100 orang dari mahasiswa UNKRIS.
Presiden Mahasiswa Universitas Krisnadwipayana, Dwiki Hendra Saputra menyampaikan 4 macam tuntutan pada seruan aksi damai diantaranya, permohonan maaf dari pihak- pihak terkait. Mendesak kepada pihak- pihak terkait untuk segera menyelesaikan permasalahan internal yaitu pergantian Rektor Universitas Krisnadwipayana dan melibatkan mahasiswa sebagai kedaulatan tertinggi di Universitas Krisnadwipayana, mengecam segala tindakan premanisme di lingkungan Universitas Krisna Dwipayana, serta mendukung penuh pihak yang berwajib untuk mengusut tuntas kejadian bentrok pada hari Selasa kemarin sampai ke akar-akarnya (aktor intelektual kejadian tersebut).
Berdasarkan pantauan RRI.co.id, proses kegiatan perkuliahan hingga kini masih diliburkan hingga waktu yang belum ditentukan, akibat bentrokan dua ormas yang dipicu masalah internal, karena persoalan pergantian jabatan yang belum menemukan titik temu sampai sekarang.
Bentrokan yang terjadi pada Selasa kemarin merupakan antara dua kelompok yang bukan bagian dari civitas Akademika Universitas Krisnadwipayana di lingkungan kampus.
“Kejadian bukan dari civitas Akademika Universitas Krisnadwipayana yang dipicu permasalahan internal yaitu, pergantian Rektor, kami sangat berduka atas apa yang terjadi di Rumah kami ini, bahkan sampai adanya korban jiwa,” tegas pria yang akrab disapa Dwiki ini.
Menurut Dwiki, sebagai Mahasiswa Universitas Krisnadwipayana, korban yang paling dirugikan akibat permasalahan yang terjadi. Sehingga, pihaknya memggelar aksi damai hari ini pada Jumat dengan pemberian surat audiensi kepada pihak- pihak yang terkait, tabur bunga di lokasi kejadian, pembagian bunga kepada masyarakat sekitar kampus dan doa bersama.
“Semoga kasus ini segera tuntas dan pelaku segera ditangkap, agar tidak merugikan mahasiswa,” pintanya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dan klarifikasi langsung dari pihak Rektor UNKRIS Bekasi.