harapanrakyat.com,- Pergerakan tanah di Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyebabkan 11 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut telah mendirikan tenda darurat untuk evakuasi dini bagi warga yang terdampak pergerakan tanah.
Bencana pergerakan tanah itu terjadi di Kampung Pojok Danoh, Desa Nyalindung, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut. Sedikitnya ada 11 KK yang terdampak.
BPBD Garut mencatat, ada pergerakan tanah tebing di kampung tersebut, sehingga mengancam keselamatan warga sekitar jika bila hujan lebat mengguyur lebih dari 2 jam.
“Karena lokasinya jauh dari pemukiman lain, kita mendirikan tenda untuk evakuasi mandiri, mitigasi bencana. Sehingga apabila hujan turun lebih dari 2 jam, warga yang terdampak itu pindah sementara ke tenda yang telah kami siapkan,” terang Kepala Pelaksana BPBD Garut, Satria Budi, Rabu (14/12/2022).
Baca Juga: Banjir Luapan Sungai Citarum Kembali Terjang Dayeuhkolot Bandung
Ia menyebutkan, bahayanya jika hujan lebih dari 2 jam warga tetap di rumah, kemudian terjadi pergerakan tanah lagi.
“Ya, jadi lebih baik warga tersebut pindah dulu ke tenda sementara yang telah disiagakan,” imbuh Satria Budi.
Ia menambahkan, BPBD Garut telah melihat efek pergerakan tanah di Cisewu, yang mana terdapat retakan tanah. Kemudian ada rumah panggung yang kondisinya sudah terlihat miring. Bahkan, ada juga retakan pada bagian lantai rumah efek dari pergerakan tanah.
“Pergerakan tanah memang kerap terjadi di wilayah Selatan Garut. Kontur tanah yang labil, ditambah intensitas hujan yang tinggi membuat pemukiman warga rawan terancam bencana pergerakan tanah,” pungkasnya. (Pikpik/R3/HR-Online/Editor-Eva)
