Beranda Berita Nasional Batasi Pestisida Kimia, Poktan Wibawa Mukti 2 Kawali Ciamis Ikuti Pembinaan

Batasi Pestisida Kimia, Poktan Wibawa Mukti 2 Kawali Ciamis Ikuti Pembinaan

Poktan.jpg

harapanrakyat.com,- Membatasi penggunaan pestisida kimia dengan beralih ke alami dapat terciptanya budidaya tanaman yang sehat. Serta menghasilkan produk pertanian yang berkualitas.

Agar petani di wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mulai membatasi penggunaan pestisida kimia, Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Wilayah V Tasikmalaya, mengadakan pembinaan terhadap Kelompok Tani Wibawa Mukti 2, Desa Talagasari, Kecamatan Kawali.

Anggota Poktan Wibawa Mukti 2 Desa Talagasari mengikuti pembinaan pengendalian hama dan penyakit yang ramah lingkungan, Jumat (09/12/2022). Bertempat di saung milik poktan tersebut.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Saripudin, narasumber dari BPTPH Wilayah V Tasikmalaya menjelaskan, Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT) merupakan konsep dalam upaya pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

“Konsepnya dengan pendekatan ekologi yang bersifat multi disiplin dalam mengelola populasi hama dan penyakit. Caranya memanfaatkan teknik pengendalian yang kompatibel,” terang Saripudin.

Baca Juga: Terdampak Bencana Banjir, Petani di Cipaku Ciamis Kerap Gagal Panen

Sebagai sistem yang menerapkan pendekatan ekologi, lanjutnya, maka pemahaman biologi maupun ekologi hama dan penyakit menjadi hal penting yang harus petani kuasi.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Saripudin menyebutkan, setidaknya ada empat prinsip dasar yang mendorong penerapan PHT dalam program pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.

Empat prinsip dasar tersebut meliputi budidaya tanaman sehat, pengamatan rutin, dan petani ahli PHT. Karena petani sebagai ujung tombak, sehingga perlu mendapatkan pelatihan dan pemahaman secara intensif terkait konsep PHT.

“Harapan dan tujuan dari pembinaan ini agar petani bisa meningkatkan target produksi. Serta dapat mengendalikan hama yang ramah lingkungan,” kata Saripudin.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Sementara itu, petugas PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) Desa Talagasari, Andri mengatakan, tujuan dari pembinaan tersebut agar anggota kelompok tani punya pengetahuan, kemampuan. Serta keahlian dalam menganalisa serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman).

“Dengan cara tersebut sehingga bisa mengurangi atau membatasi penggunaan pestisida kimia dan beralih ke alami. Sehingga, selain dapat terciptanya budidaya tanaman yang sehat. Juga memiliki kualitas produk pertanian yang terbebas dari residu pestisida kimia,” jelas Andri. (Dji/R3/HR-Online/Editor-Eva)