Beranda Berita Nasional Harga Telur Melambung Tinggi, DKP3 Kota Banjar: Bukan karena Pasokan Kurang

Harga Telur Melambung Tinggi, DKP3 Kota Banjar: Bukan karena Pasokan Kurang

Pasar-Banjar.jpg

harapanrakyat.com,- Harga telur yang melambung tinggi akhir-akhir ini tidak hanya dikeluhkan para pedagang dan konsumen saja, tapi juga peternak.

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjar, Jawa Barat, menanggapi perihal tingginya harga telur ayam ras, maupun harga pakan yang dikeluhkan peternak.

Plt Kepala DKP3 Kota Banjar, Wawan Gunakan, melalui Plt Kabid Ketahanan Pangan, Yadi Mulyadi mengatakan, tingginya harga telur ayam bukan karena kurangnya pasokan barang. Tetapi karena menghadapi pergantian tahun.

Pasalnya, ketersediaan telur ayam ras sejauh ini masih mencukupi hingga akhir tahun 2022 mendatang.

“Tingginya harga telur bukan pengaruh supply and demand. Tapi tradisi jelang menghadapi hari raya. Stok juga masih mencukupi,” kata Yadi Mulyadi kepada harapanrakyat.com, Kamis (08/12/2022).

BACA JUGA:  Radja Nainggolan Ditangkap Polisi: Dugaan Penyelundupan Kokain di Belgia

Baca Juga: Telur Ayam Ras Tembus Rp 32 Ribu Perkilo, Peternak di Kota Banjar Untung Kecil

Harga Telur Melambung Tinggi saat Pasokan Surplus

Ia menyebutkan, jumlah ketersediaan pasokan telur ayam ras pada periode bulan Desember ini sebanyak 125,20 ton. Sedangkan, untuk kebutuhan 118,4 ton, sehingga masih surplus 6,8 ton.

“Ketersediaan pasokan untuk bulan Desember ini masih surplus 6,8 ton. Jadi, bukan karena kelangkaannya barang,” terangnya.

BACA JUGA:  DAHANA Aktif Mengembangkan Produk Alutsista Indonesia

Terkait tingginya harga pakan, menurut Yadi, untuk kenaikan itu terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya bahan baku pembuatan produksi pakan yang juga mengalami kenaikan.

Selain itu, penggunaan pakan alternatif untuk meminimalisir biaya pakan juga kurang efektif. Sebab, sumber pakan tersebut tidak tersedia secara kontinyu.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Bikin Peternak Bebek Petelur di Ciamis Merugi

DKP3 Kota Banjar Ungkap Solusi Stabilkan Harga Telur

Untuk solusi menstabilkan harga telur dari daerah, lanjutnya, yaitu dengan menggenjot produk lokal, memberikan bantuan. Atau melalui gebyar pangan murah untuk menekan harga supaya tidak terlalu tinggi.

BACA JUGA:  Peringati Hakordia 2024, DAHANA Sosialisasi Update SMAP

“Solusi tersebut juga biasa dilakukan di berbagai daerah,” kata Yudi.

Sebelumnya, Rokim (60), peternak ayam petelur yang ada di Panatasan, Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, mengeluhkan tingginya harga pakan ayam yang menyentuh Rp 370 ribu per sak isi 50 kilogram.

Selain itu, tingginya harga telur ayam ras tingkat pasar yang menyentuh harga hingga Rp 32 ribu, juga belum berdampak pada penghasilan peternak. 

Karena harga pakan yang cukup tinggi. Sehingga, pendapatan yang ada hanya mencukupi untuk kebutuhan pakan ternak. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor-Eva)