Beranda Berita Nasional Jadi Komoditas Ekspor, Petani Pangandaran Budidaya Talas Beneng

Jadi Komoditas Ekspor, Petani Pangandaran Budidaya Talas Beneng

Jadi-Komoditas-Ekspor-Petani-Pangandaran-Budidaya-Talas-Beneng.jpg

harapanrakyat.com,- Sejumlah petani di Pangandaran, Jawa Barat, kini banyak yang beralih menanam talas beneng.

Bahkan, saat ini mereka sudah mulai menikmati hasil, dari penjualan daun talas beneng.

Tarli Sutarli, salah seorang petani talas beneng asal Desa Selasari, Kecamatan Parigi mengatakan, talas beneng adalah komoditas ekspor yang mudah dibudidaya dan bernilai ekonomi cukup tinggi.

“Talas beneng merupakan jenis tanaman umbi-umbian yang mudah sekali tumbuh, selain mudah dibudidayakan, talas beneng juga merupakan komoditas yang bisa diekspor,” katanya, Selasa (6/12/2022) di Pangandaran..

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Kata dia, bagian talas beneng yang dijual yakni daunnya. Harga daun talas beneng basah saat ini senilai Rp 1.200/kg. “Sedangkan yang sudah kering Rp 2.400/kg,” ujar Tarli.

Baca juga: Pasar Sawah Mega Terasering, Wisata Berbasis Budaya di Pangandaran

Lanjutnya, kedepan talas beneng bisa menjadi komoditas unggulan para petani.

Pasalnya, daun talas beneng yang sudah diolah dan dikeringkan, dijual ke negara Nigeria dan dijadikan bahan baku tembakau herbal.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Bagian talas beneng yang dijual ternyata bukan hanya daunnya saja, namun umbinya juga laku dan saat ini harganya Rp 1.500 per kilogram. “Untuk bibit atau anak talas beneng harganya Rp. 2500 per pohon,” ungkapnya.

Tarli menjelaskan, jika usia talas beneng sudah mencapai 2 tahun, biasanya para petani bisa memanen umbinya.

“Untuk umbinya, biasanya rata rata talas beneng mencapai sekitar 15 sampai 20 kilogram per pohon,” paparnya.

Umbinya sendiri kata Tarli, dapat diolah menjadi tepung talas dan bisa dijadikan berbagai olahan makanan.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Saat ini Tarli mengaku, menanam talas beneng di lahan seluas 12 hektar, dengan usia 1 tahun.

“Alhamdulilah daunnya sudah mulai produktif, sementara untuk umbinya baru bisa dipanen satu tahun kedepan,” ucapnya, seraya optimis talas beneng sangat potensial untuk dikembangkan lebih luas lagi.

“Selain mudah tumbuh, talas beneng juga tergolong mudah dalam perawatannya,” pungkasnya di Pangandaran. (Enceng/R8/HR Online/Editor Jujang)