harapanrakyat.com,- Lokasi eks pasar lama Cibatu, Garut, Jawa Barat yang sempat terbengkalai kini disulap jadi Taman Kuliner Cibatu.
Sebelum diubah menjadi pusat kuliner, tempat ini merupakan kawasan hijau yang tidak tertata. Namun, kini jadi tempat jajan murah yang diserbu warga. Bahkan jadi tempat nongkrong anak muda.
Pengelola Taman Kuliner Cibatu, Roni Faisal Adam mengatakan, setidaknya ada 40 pedagang yang menjajakan makanannya.
“Kita buka ada 40 pedagang kecil dengan beragam jajanan murah seperti bakso, seblak, soto, sop, hingga makanan berat seperti makanan jepang, tenderloin steak,” katanya, Sabtu (3/12/2022).
Roni menuturkan, jajanan yang dijual di Taman Kuliner memang murah, karena mengikuti daya beli masyarakat.
“Yang pasti kita mengikuti daya beli pasar di wilayah ini, tak ada yang mahal, ya seperti jajanan di sekolah, terjangkau dan bersahabat dengan saku,” kata Roni.
Baca Juga: Juara Koplo Superstar ANTV Pulang ke Garut, Bawa Misi Kemanusiaan
Ia juga menambahkan, pembukaan tempat khusus kuliner di Kecamatan Cibatu tersebut bertujuan menginisiasi para pelaku UMKM. Termasuk juga kamu muda yang ingin mengembangkan usaha.
“Semua tahu, dulu tempat ini terbengkalai pasca pasar tradisional Cibatu dipindahkan ke lokasi baru. Tak terurus, bahkan kerap digunakan sebagai tempat pembuangan sampah,” ujar Roni.
Pihaknya mengubah kondisi eks pasar Cibatu itu menjadi tempat nongkrong muda-mudi dengan berbagai fasilitas.
“Sekarang kita ubah menjadi sebuah taman jajanan yang menghadirkan beberapa inovasi seperti tempat nongkrong muda-mudi, stage musik. Serta private room untuk kepentingan rapat-rapat khusus,” tambah Roni.
Sebelum jadi tempat asyik untuk nongkrong, pembangunan Taman Kuliner Cibatu sempat mendapat penolakan.
Sejumlah pergerakan menolak karena khawatir Taman Kuliner tersebut akan menjadi pasar tandingan, namun pengelola berusaha meyakinkan Pemerintah Daerah Garut, hingga akhirnya Taman Kuliner Cibatu bisa dibuka.
“Akhirnya dibuka dengan ketentuan yang boleh berjualan hanya UMKM jajanan matang, bukan sayur mayur atau sembako,”pungkasnya. (Pikpik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)