Beranda Berita Nasional 33 Persen Pemilih Kota Bandung Generasi Milenial dan Generasi Z

33 Persen Pemilih Kota Bandung Generasi Milenial dan Generasi Z

Gaji-Panwaslu-Desa-Naik-Berapa-Besarannya.jpg

harapanrakyat.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung, Jawa Barat, mencatat sebanyak 507.053 pemilih berada dalam rentang generasi milenial dan generasi Z. Data tersebut berdasarkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4).

Dengan demikian, sekitar 33 persen lebih dari jumlah pemilih di Kota Bandung, merupakan generasi muda atau milenial.

“Dengan angka yang cukup tinggi ini, maka sangat perlu mengoptimalkan edukasinya juga. Tidak hanya menyalurkan hak pilihnya saja,” ungkap Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kota Bandung, Ahmad Nur Hidayat di Kota Bandung, Kamis (23/3/2023).

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Baca Juga : Proses Coklit Pemilu di Kota Bandung Sudah Mencapai 78 Persen

Menurutnya, dengan tingginya angka generasi milenial dan Z sebagai pemilih, maka akan sangat mempengaruhi dinamika yang terjadi pada Pemilu 2024 mendatang.

“Partisipasi dari generasi milenial dan Z itu sangat diharapkan. Sehingga melahirkan pemimpin bangsa yang berkualitas untuk kemajuan Indonesia,” katanya.

Ia menerangkan, masyarakat generasi Z dan milenial memiliki potensial yang jumlahnya tinggi, termasuk di wilayah Kota Bandung.

Oleh karena itu, dengan tingginya angka pemilih muda tersebut, lanjutnya, membutuhkan perhatian serius dari semua pihak.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

“Maka penting untuk bersama-sama memberikan edukasi secara masif akan pentingnya pemilu bagi masa depan bangsa. Namun juga dibarengi dengan daya literasi yang kuat,” ucapnya.

Wujudkan Pemilih Generasi Milenial dan Generasi Z Berkualitas

Ahmad menilai pemilih yang berkualitas bisa lahir, sebab adanya daya pikir kritis dari generasi muda dalam menentukan pilihannya. Terlebih, KPU juga telah mempersiapkan program-program untuk pendidikan pemilih.

Kendati demikian, pihaknya mengakui upaya KPU masih belum cukup, dalam edukasi serta sosialisasi terkait Pemilu bagi pemilih muda.

“Dalam hal ini, tidak cukup hanya KPU saja. Tapi juga pemerintah daerah, instansi pendidikan hingga lingkungan keluarga pun harus turut andil dalam melakukan edukasi kepada generasi ini,” ujarnya.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Baca Juga : Wali Kota Bandung Tegaskan Waspada Potensi Kerawanan Konflik Pemilu

Ia menegaskan, apabila semua pihak tidak melakukan hal tersebut, maka akan berujung pada antipati generasi milenial dan Z terhadap Pemilu. Sehingga permasalahan yang timbul bisa lebih kompleks.

“Apalagi generasi muda tersebut merupakan generasi yang akan meneruskan atau estafet, perjuangan bangsa di masa yang akan datang,” tuturnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)