Beranda Berita Nasional 30 Pengusaha Pemula Dilatih Berani Ekspor, Begini Peluangnya

30 Pengusaha Pemula Dilatih Berani Ekspor, Begini Peluangnya

edbe4d8821854949847515dd3e91e949.jpg

KBRN, Pekalongan : Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) Kementerian Perdagangan Indonesia gembleng puluhan pelaku UMKM untuk berani rambah pasar global. Hal itu dilakukan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Di era globalisasi saat ini mengekspor produk keluar negeri bukan merupakan sesuatu yang sulit. Sudah banyak pebisnis lokal yang melebarkan sayapnya dengan menjual produk mereka ke negara lain.

Ada pun pelatihan ‘Bagaimana Memulai Ekspor’ diberikn kepada 30 orang calon eskportir pemula di Kota Pekalongan.  Pelatihan selama 3 hari pada 13-15 Juni 2022 dibuka Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin di Hotel Horison Pekalongan, Senin (13/6/2022).

Wawalkot Salahudin menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan pelatihan ini dalam rangka membekali para calon eksportir pemula di Kota Pekalongan untuk bisa merambah usahanya ke pasar dunia. Pihaknya meminta agar para peserta latihan bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

“Dari ribuan pengusaha di Kota Pekalongan, baru 21 orang yang berani menjadi eksportir. Terlebih, mereka yang diundang pelatihan ini mayoritas masih generasi milenial yang diharapkan melek teknologi dan administrasi sehingga akan lebih mudah mencapai pasar global,” ucap Wawalkot Salahudin. 

BACA JUGA:  7 Pondok Pesantren Terbaik dan Terbesar Di Subang 2024, Cek No. 4

Salahudin bersyukur, dalam kegiatan pelatihan ini, para peserta bisa belajar langsung dari praktisi eksportirnya. Oleh karena itu, kesempatan ini jangan disia-siakan.

Mereka bisa paham dan mengetahui ilmu tentang memulai melakukan bisnis ekspor, kualitas usaha yang sesuai permintaan pasar global, waktu dan cara pengiriman ekspor.

“Ilmu-ilmu ini memag harus dipelajari diantaranya budaya asal dan tujuan negara seperti apa permintaan produknya, kualitas usahanya yang harus disesuaikan dengan permintaan pangsa maupun konsumen, termasuk waktu dan tata cara pengiriman produk dalam ekspor itu juga harus dipahami mereka,” tuturnya.

Praktisi Eksportir pada  (BBPPEI) Kementerian Perdagangan Indonesia, Regina Kindangen menjelaskan bahwa, dengan adanya pelatihan memulai bisnis ekspor ini bisa menjadi salah satu sarana atau wadah para calon eksportir pemula di Kota Pekalongan bisa mendapatkan keberanian dan menggapai impian untuk bisa melakukan ekspor usahanya ke pangsa global.

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

Pasalnya, untuk menjadi seorang eksportir itu pengusaha harus mempunyai produk yang sesuai permintaan pasar, memiliki daya juang (tekad) dan semangat untuk menjadi seorang pengusaha, sebab memiliki usaha di bidang ekspor itu akan jauh lebih memberikan keuntungan untuk UKM. Dimana, selain usaha mereka bisa masuk dalam pasar lokal, mereka juga bisa merambah usahanya di pasar dunia.

Semakin besar pasar cakupan dari suatu usaha, kata Regina, tentunya kekuatan dari usaha tersebut akan semakin baik dan maju. Artinya, apabila persaingan produk di pasar lokal itu tinggi atau negara Indonesia memiliki penurunan daya beli masyarakat, kita bisa melihat pasaran Internasional yang ada sekian ratus negara diluar sana

“Eksportir ini bisa memilih negara mana yang bisa membantu mempertahankan usahanya, meningkatkan daya beli konsumen supaya order yang diterimanya pun bisa stabil,” terang Regina.

BACA JUGA:  Penginapan Murah Subang: Daftar Alamat dan Tarif (2024)

Lanjutnya, tentu langkah ekspor ini menjadi alternatif para pengusaha, dimana jika mereka hanya memasarkan produknya di pasar lokal, maka cakupan pasarnya hanya berpindah satu pulau ke pulau lain di Indonesia.

Namun, jika berani merambah ke ekspor, tentu produk-produk mereka akan semakin dikenal dan diminati konsumen secara global. Pihaknya meyakini, dengan semangat dan dan berusaha semaksimal mungkin serta adanya dukungan dari pihak terkait seperti pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah setempat, kegiatan ekspor produk-produk dalam negeri ke luar akan semakin mudah dan berjalan lancar.

“Jadi keuntungan menjadi usaha ekspor adalah pengusaha bisa membangun usahanya, masyarakat di sekitarnya, dan juga membangun stabilitas ekonomi bagi bangsa dan negara Indonesia. Sebab, dengan melakukan ekspor ini tentu bisa menyumbang devisa negara dan memperkuat perekonomian nasional,” tegasnya.