Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Dari banyaknya situs cagar budaya yang tersebar di wilayah Kota Banjar, Jawa Barat, 28 situs diantaranya telah tercatat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Dari jumlah tersebut, situs cagar budaya paling banyak berada di wilayah Kecamatan Pataruman, yakni sebanyak 13 situs.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kabid Kebudayaan, Neni Susiyani mengatakan, situs cagar budaya yang berada di wilayah Kecamatan Pataruman, diantaranya situs Dalem Anggasari di Kelurahan Pataruman, Gunung Tumpeng di Kelurahan Pataruman, Gedeng Mataram di Kelurahan Hegarsari.
Baca Juga: 28 Situs Cagar Budaya di Kota Banjar Telah Memiliki SKT
Kemudian, Dalem Kanduruan di Desa Sukamukti, Purbasaka Sarikusumah di Desa Sukamukti. Batu Peti di Desa Sukamukti, Gunung Sangkur di Desa Batulawang, Kiyai Panembahan di Desa Batulawang, Banyu Mudal di Desa Batulawang.
Selanjutnya, Salak Putih di Desa Karyamukti, Kokoplak/Tambak Baya di Desa Sinartanjung, Rajeg Wesi di Desa Sinartanjung, Sinawunggaling di Desa Binangun.
Sedangkan, untuk di wilayah Kecamatan Banjar terdapat 6 situs cagar budaya yang sudah tercatat, antara lain Pasir Ipis dan Banteng Loreng di Desa Cibeureum. Kanayantani di Kelurahan Banjar, Eyang Demang di Kelurahan Situ Batu, Dalem Lengong di Desa Neglasari, Margayudha di Desa Jajawar.
Sementara itu, yang ada di wilayah Kecamatan Purwaharja terdapat 6 situs, yaitu Pulo Majeti, Sumur Dalapan, Ranca Gendot, dan Pulomas di Kelurahan Purwaharja. Singaperbangsa di Kelurahan Karangpanimbal, dan Makam Mama Shobrowi di Desa Raharja.
Kemudian, di wilayah Kecamatan Langensari terdapat 3 situs yang sudah tercatat. Rancawati di Dusun Karangmukti, Bagus Santri Andjaya di Desa Rejasari, dan Makam Kiyai Sanusi di Desa Langensari.
Situs Cagar Budaya yang Tersebar di Kota Banjar Masih Lakukan Tradisi
Menurut Neni, beberapa situs tersebut ada yang sering melakukan tradisi rutin seperti Ngikis, Ngukus, Ngabumi, Muharaman, Suroan, dan Haulan.
“Acara tersebut biasanya dilakukan setiap satu tahu sekali atau pada waktu tertentu,” kata Neni Kabid Kebudayaan, Rabu (24/8/2022).
Lebih lanjut, kata Neni, situs yang tersebar di Kota Banjar seringkali dikunjungi oleh orang dari luar kota dengan tujuan wisata cagar budaya dan menambah pengetahuan.
“Banyak dari cagar budaya kita yang sering dikunjungi orang dari luar kota. Hal tersebut tentunya menjadi aset berharga karena bisa menjadi potensi wisata cagar budaya,” pungkasnya. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)