harapanrakyat.com,- Sebanyak 245 ekor sapi di Pangandaran terjangkit penyakit cacar. Meski risiko kematian rendah, namun pemerintah menganjurkan peternak untuk segera menanganinya.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pangandaran Suryadi mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari peternak bahwa sapinya mengidap penyakit cacar.
Baca juga: Ratusan Petani Kelapa Pangandaran Lulus SLKN, Produktivitasnya Meningkat
Ia mengungkapkan, 245 ekor tersebut tersebar di 10 kecamatan, seperti Pangandaran 56 ekor, Sidamulih 73 ekor, Cimerak 35 ekor, Cijulang 15 ekor, Cigugur 12 ekor, Langkaplancar 8 ekor, Mangunjaya 15 ekor, Padaherang 5 ekor, Kalipucang 8 ekor dan Parigi 18 ekor.
“Nah untuk ciri-cirinya yang terkena cacar itu di bagian kulitnya seperti bisul, demam selama 3 hari, kondisi sapinya lemas, tidak mau makan dan minum,” jelasnya, Rabu (17/5/23).
Namun, kata Suryadi, jika sapi bisa bertahan melewati 10 hari itu besar kemungkinan akan sembuh lagi.
Ia pun menganjurkan, jika sapi yang baru beranak dan terkena penyakit seperti itu, maka sebaiknya memisahkan dengan induknya. Sebab, biasanya anak sapi tidak kuat menghadapi penyakit cacar sapi.
Sementara itu, karakter cacar sapi itu mirip dengan PMK di mana yang terjangkit bisa mengalami kekebalan terhadap penyakit itu.
Sedangkan untuk pertolongannya, ia menganjurkan untuk memberikan vitamin, susu
sapi ini perlu beberapa pertolongan jika terjangkit, bisa dengan memberikan vitamin, susu skim, kemudian vitamin ayam petelur. Kemudian memberikan susu sambung untuk anak sapi saat memisahkan dari induknya.
“Jika sudah sembuh, si anak sapi bisa kita satukan lagi dan boleh menyusui pada induknya. Jadi, kalau bisa peternak jangan buru-buru menjual sapinya, karena penyembuhannya mudah,” pungkasnya. (Enceng/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)